Di lain pihak, ibu dan ayah jarang membiarkan balita mengerjakan sesuatu dan memecahkan masalah sendiri. Menurut Heins, orangtua jenis ini termasuk tipe overparenting. Apa yang perlu orangtua lakukan?
- Lakukan kegiatan yang seru setiap hari bersamanya dan pikirkan kegiatan kreatif. Jangan-jangan balita tidak mau diam karena ia bosan dengan kegiatan yang itu-itu saja. Ajak anak berlari di halaman, menari, mengikuti tingkah tokoh Tiger di televisi yang senang melompat-lompat.
- Izinkan balita membantu pekerjaan rumah tangga. Tidak apa-apa bila ia merebut sapu si Mbak, menyapu lantai atau sibuk mengelap meja bisa membuatnya tenang.
- Perhatikan mainan yang dapat membuat anak duduk tenang dan fokus. Apakah ia senang memakaikan baju boneka, menyisir rambut boneka dan sebagainya.
- Melihat balita tampak sangat aktif, Anda bisa mengatakan, “Sayang..., coba diam sebentar Nak.”
- Jika anak memang tak mau diam, biarkan saja. Yang penting awasi dia agar tidak menyentuh barang-barang berbahaya, misal barang pecah belah, stop kontak dan lain lain.
- Waktu Main, Waktu Istirahat. Kenalkan balita kegiatan menyalurkan energi dan waktu untuk beristirahat. Jenuh bermain di dalam rumah, lakukan kegiatan outdoor: bersepeda, main ayunan, perosotan dan sepak bola. Saat bermain tetap memperhatikan aturan keamanan.
- Temukan kegiatan yang anak sukai dan bisa membuatnya lelah.
- Balita suka memanjat kursi, biarkan ia naik-turun kursi dengan pengawasan Anda dan pastikan kursinya kuat dinaiki anak.
- Ajak anak berenang, ke playground atau main bola sekali seminggu.
- Menyediakan sarana bermain outdoor seperti kolam renang plastik, kotak berisi pasir, mainan yang bisa ditumpuk seperti balok-balok bola dan sebagainya.
- Jika anak suka anak anjing, beri dia anjing yang energik seperti Golden.
Sumber : www.ayahbunda.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar