16 Nov 2016

8 Jenis Obat yang Berbahaya untuk Anak

Dengan adanya peningkatan kesadaran orangtua terhadap perlunya RUM atau Rational Use of Medicine, sebagian besar jenis obat yang dulu digunakan untuk sakit ringan pada anak sebenarnya sama sekali tidak diperlukan. Namun demikian, jika sampai obat dibutuhkan, ada 8 jenis obat yang harus Anda waspadai dengan sungguh-sungguh karena menyangkut keselamatan anak Anda.


Aspirin
Jangan pernah memberi balita Anda obat yang mengandung aspirin. Aspirin bisa membuat anak-anak rentan terkena Reye’s Syndrome, penyakit langka yang sangat fatal. Hati-hati terhadap obat-obatan lain yang dijual bebas, baca komposisinya dengan teliti karena bisa saja di dalamnya mengandung aspirin yang terkadang disebut sebagai salisilat (salycylate) atau acetylsalicyc acid.
Obat anti-mual
Jangan berikan anak Anda obat anti mual jenis apa pun, kecuali direkomendasikan oleh dokternya. Anak-anak seringkali hanya muntah beberapa kali untuk mengeluarkan apa pun yang membuat badan mereka tak enak dari sistem tubuh mereka. Muntah adalah cara tubuh menyingkirkan sesuatu yang tak mereka butuhkan. Namun, jika anak Anda mulai tampak dehidrasi, segera hubungi dokter anak untuk menanyakan tindakan selanjutnya.
 Obat orang dewasa
Memberi anak Anda dosis kecil dari obat yang Anda beli untuk diri Anda sendiri sangatlah berbahaya. Jika labelnya tidak mengindikasikan dosis untuk anak-anak, jangan berikan obat itu kepadanya.
Obat sisa
Antibiotik sisa yang pernah diresepkan oleh dokter anak Anda untuk infeksi telinga, tak akan efektif digunakan saat anak Anda menderita flu lagi. Obat yang diresepkan untuk orang lain atau untuk mengobati keluhan lain bisa tidak efektif atau bahkan berbahaya jika diberikan pada anak Anda. Berikan kepadanya hanya obat yang diresepkan untuknya dan untuk jenis keluhan kali itu saja.
Apa pun yang kadaluarsa
Buang semua jenis obat-obatan begitu masa berlakunya habis. Setelah masa kadaluarsa, obat tidak akan efektif dan bahkan bisa beracun. Namun jangan buang di toilet atau ke saluran air lainnya, karena bisa mengontaminasi air tanah dan masuk ke dalam persediaan air minum. Cara membuang yang baik adalah masukkan dalam wadah rapat yang tak bisa dibuka anak-anak dan buang ke tempat sampah.
Asetaminofen ekstra
Banyak obat flu dan batuk yang dijual bebas mengandung asetaminofen untuk meredakan demam dan nyeri, jadi hati-hati untuk tidak menambahkan penghilang nyeri ekstra untuk anak Anda.
Ibuprofen saat anak Anda sedang muntah-muntah
Jika balita Anda dehidrasi atau muntah terus menerus, jangan beri dia ibuprofen, karena bisa mengiritasi organ perut. Beberapa jenis bahan kimia, termasuk juga obat-obatan, dapat memicu tombol “muntah” di otak sehingga sebaiknya hindari sebagian besar obat jika anak Anda sedang muntah.
Tablet kunyah (chewable)
Hindari obat dalam bentuk tablet kunyah jika anak Anda masih di bawah 3 tahun karena tablet itu berisiko membuat anak Anda tersedak.
Jadi, jangan lupa untuk selalu kritis terhadap obat yang diberikan dokter pada anak Anda dan jangan ragu untuk menanyakan kepada dokter atau apoteker jika Anda meragukan keamanan sebuah produk obat atau suplemen anak.
(Sta/diterjemahkan bebas dari http://www.babycenter.co.uk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar